Erick Thohir menjadi figur yang pantas mengisi kekosongan kursi cawapres terhadap semua parpol. Sosoknya menciptakan dampak positif elektoral
Jakarta (ANTARA) - Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi mengatakan sosok Menteri BUMN Erick Thohir dianggap cakap dalam membangun komunikasi dengan para elit partai politik.
"Erick Thohir, di satu sisi tidak hanya punya keunggulan figur pribadi. Tapi merepresentasikan dukungan politik tertentu dari partai yang berhasil dia yakinkan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Erick memiliki peluang besar diusung sebagai calon wakil presiden, dengan keunggulan elektabilitas mumpuni. Selain itu, Erick dapat menumbuhkan kenaikan elektoral terhadap partai politik pengusung.
"Erick Thohir menjadi figur yang pantas mengisi kekosongan kursi cawapres terhadap semua parpol. Sosoknya menciptakan dampak positif elektoral," jelasnya.
Dengan diusungnya Erick, kata dia, semakin menambah tingkat keterpilihan terhadap figur capres dari koalisi manapun. Apalagi latar belakang eks Presiden Inter Milan ini berasal dari kalangan profesional bukan kader partai politik.
Baca juga: Erick Thohir beri tanggapan soal wacana cawapres
Baca juga: Wakil Ketua Umum PAN doakan Erick Thohir jadi wakil presiden
Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada periode 11-17 April 2023. Tergambar begitu jelas, capaian elektabilitas Erick Thohir konsisten menunjukkan peningkatan positif yang sangat signifikan.
Tren elektabilitas Erick Thohir terus mengalami kenaikan pesat dalam beberapa waktu belakangan. Mulai dari 17,5 persen di bulan Februari, 11,3 persen di bulan Maret dan meningkat 17,3 persen di April.
Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 s.d. 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Baca juga: Ketua Majelis Pertimbangan sebut Erick masuk radar cawapres PPP
Baca juga: Pengamat nilai PPP lebih memilih Erick jadi cawapres daripada Sandiaga
Pewarta: Fauzi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023